Kamis, 17 Juni 2010

Kisah Mistis Hotel Ambacang Pasca Gempa

Siapa yang tak kenal Hotel Ambacang? ‘hotel pencabut nyawa’ yang menelan banyak korban pada saat gempa 30 September 2009.

Dibalik reruntuhan bangunan ini ternyata menyisakan cerita yang mengerikan hingga sekarang. Meski puing bangunan reruntuhan itu sudah dibersihkan dan bahkan sudah mulai pembangunan baru, tapi bagi warga Padang kawasan ini masih mengerikan. Terutama pada pukul 20.00 WIB keatas.

Banyak warga terutama para sopir dan ojek yang tertipu, bahkan ada yang mendengar suara jeritan serta mobil yang bergoyang tanpa sebab. Yang lebih mengerikan, ada pihak yang melihat mayat sedang berjalan kaki dengan kondisi tubuh yang tidak utuh, Warga setempat berpendapat jika itu roh para korban gempa yang bergentayangan. Rumor ini pun menyebar dari mulut ke mulut.

Bekas Hotel Ambacang terletak di lokasi strategi di jantung Kota Padang, hotel ini terletak di simpang tiga, Jalan Bundo Kanduang, Pasar Ambacang dan Jalan Gereja. Jalur itu merupakan jalur sibuk di Kota Padang karena beberapa angkutan kota melewati jalur tersebut dan kendaraan pribadi. Kawasan itu juga kerap dijadikan tempat nongkrong bagi kawula muda.

Keangkeran lokasi tersebut akan terasa jika melewati pada pukul 20.00 WIB keatas. Meski berada di pusat kota, kawasan itu sepi dari keramaian padahal di persimpangan jalan itu banyak tukang ojek. Kini ojek tersebut beralih ke Pasar Raya Padang di Keluaraha Parak Rumbio, Kecamatan Padang Selatan.

“Dulu saya mencari penumpang di depan Hotel Ambacang tapi sekarang, tidak berani saya disana sepi dan angker, sejak terjadi gempa dulu. Disini kan banyak yang mati,” ujar Iswanto (35) tukang ojek yang mangkal di Bundaran Air Mancur Pasar Raya Padang, saat berbincang dengan okezone belum lama ini.

Pasca pembersihan puing bangunan itu sampai sekarang kata Iswanto, banyak kejadian aneh-aneh di bundaran itu, kawannya Fendi pernah mengalami hal-hal yang aneh, ia melihat orang yang berlumuran darah di depan bekas hotel tersebut sambil minta tolong. Kejadian terjadi pada bulan Februari lalu, saat itu daerah gerimis dan remang-remang. “Kini Fendi kawan itu tidak berani melewati jalan itu meski siang hari, kini entah dimana dia sekarang, saya coba hubungi sudah mengojek di luar Padang,” kata Iswanto. Cerita itu diamini oleh teman seprofesi Iswanto.

Tak hanya itu saja kejadian lain yang dialami tukang di kawasan itu, rumor yang berkembang di tengah masyarakat kata Iswanto, ada perempuan yang menumpang naik ojek kemudian berhenti di depan hotel tersebut. “Kata orang, saat itu tukang ojek bertanya pada perempuan itu, mau kemana, jawab perempuan uda tangan awak tatingga di siko (bang, tangan saya tertinggal di sini), ngeri berdiri bulu kudukku mendengar cerita itu,” ujar Iswanto.

Tak hanya tukang ojek yang mengalami kejadian aneh, para sopir angkot yang melintas di kawasan itu terkecoh, dikira orang benaran yang naik di depan bekas Hotel Ambacang ternyata setelah naik penumpang tersebut hilang di tengah jalan.

Nita (30), seorang pedagang asongan yang nongkrong di depan bekas hotel Ambacang tersebut mengiyakan cerita itu. Meski ia berjualan di depan bekas hotel itu namun kalau sudah sore ia tidak berani lagi berjualan dan lebih memilih pulang.

“Banyak kejadian aneh di sini. Ada yang menjerit minta tolong, ada juga yang mencari bagian tubuhnya. Saya pernah lihat ada tiga mobil yang bergoyang sendiri, setelah diperiksa mobil itu berhenti bergoyang,” katanya.

Bekas hotel Ambacang yang diapik tiga gedung yaitu Bank BNI, Hotel Pangeran Cita dan Bumi Minang, kini jika melewati kawasan tersebut pada malam hari bulu kuduk merinding, selain sepi juga kawasan itu gelap.

Saat okezone menelusuri jalan tersebut pada malam hari, kawasan itu sudah tidak ramai lagi dilintasi kendaraan dan hanya dijaga dua sampai tiga orang personel dari Polisi Militer.



salam serem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar